Tak ada yang lebih membuat penasaran dari menerka nerka masa depan, dan tak ada yang bisa mendatangkan rasa hangat seunik mengenang masa lalu. Setiap detik waktu yang berlalu, setiap dimensi ruang yang terekam dalam memori, membawa muatan kisah dan ibrah tersendiri bagi masing masing individu. Maka secarik jurnal akan menjadi sangat berarti. Bak prasasti, kita bisa menjejaki setiap bahagia dan kecewa, atau setiap pencapaian dan kegagalan, kemudian mengambil pelajaran darinya, sembari berjalan, mendewasa, menuju misteri yang ada di depan sana. Tulislah apa yang berarti di masa kini, apa yang akan menjadi layak engkau atau bahkan orang lain baca di kemudian hari. Tak perlu menjadi codex leicester karya leonardo da vinci yang dimenangkan dengan 30,8 juta dolar dan menjadi aset pribadi gates. Atau the dream pool essays yang indah karya shen kuo yang ia tulis di pengasingannya. Atau Shaidul Khatir yang fenomenal, sarat hikmah dan faidah, buah karya imam ibnul jauzi. Tulis ...
RINJANI INSIDE Jaman SMA itu jaman jaman hobi jalan jalan.. Modal kamera prosumer udah cukup menangkap momen indah antara aku dan alam lukisanNya. Modal tenda ala kadarnya, energi yang sederhana, tapi tekad membara, aku menapaki permukaan bumiNya yang berbeda. Tak butuh bukti otentik kalau aku pernah berada disana. Vandalisme, foto selfi, atau insta story.. Ga perlu. Hanya aku dan kepingan memori. Bersama plasma, dan gelombang cahaya mentari dari berbagai puncak, samudra, dan daratan yang berbeda. Bersama udara segar, dan gelombang suara angin menerbangkan asa yang berdesir di lubang telinga. Meresapi terbit dan terbenamnya surya.. Memeluk erat hembusan angin yang menyejukkan dada. Aku jatuh cinta. Tak bisa kubayangkan bagaimana indahnya Surga yang sesungguhnya.. Jika dunia pun tiada habis dengan perbendaharaannya yang memuaskan panca indera. Bawa aku ke surga.
Komentar
Posting Komentar